Gelar Lapak Baca, GPMD Parepare Antusias |
Tan Malaka – MADILOG
Seperti kata Pandji Pragiwaksono dalam salah-satu stand up
comedynya, bahwa pendidikan adalah hal yang paling melekat dalam pikiran, setelah
melihat lingkungan sekitarnya. Bagaimana tidak jika persoalan-persoalan dunia
berakar pada bagaimana sistem pendidikan dan bagaimana pengaplikasiannya. Ini bukan
persoalan moralitas atau dogma agama, melainkan bagaimana pendidikan disatu
wilayah tersebut, karena dengan pendidikan pula manusia akan bersikap
selayaknya manusia, begitu yang diterangkan Paulo Freire.
Demikianlah yang diyakini teman-teman dari GPMD SGMK Parepare yang kemudian
menggelar lapak baca di tempat-tempat umum (public places). Walaupun baru bisa
digelar dipelataran kampus-kampus yang ada di Kota Parepare. Lapak baca mereka
gelar demi menumbuhkan dan mencoba menghegemonic budaya membaca, dimulai dari
lingkungan sekitar yakni kampus.
Organisasi yang berorientasikan demokrasi kerakyatan ini
memang salah satu titik konsennya adalah menyoal pendidikan, makanya tidak
jarang juga mereka ikut bersikap saat momentum-momentum seperti HARDIKNAS (Hari
Pendidikan Nasional) dan International Students Day.
“sebenarnya bukan hanya dengan lapak baca atau dengan membaca buku dipelataran kampus kita bisa belajar, tapi bisa dimana saja dan dengan apa saja. Toh membaca banyak juga yang lebih suka menggunakan gadget apalagi kata orang jaman digitalisasi. Persoalannyakan terletak pada niat, lingkungan dan budaya. Bahkan punya niat untuk rajin membaca pun agak sulit jika lingkungan tidak men-suport : termasuk didalamnya pasilitas umum/public. Kemudian persoalan budaya, terkikisnya kultur yang kemudian menggiring kita untuk untuk tidak hanya mempunyai niat tetapi juga giat dalam membaca” Terang Mas Bul saat berdikusi di gelaran lapak baca UMPAR.
Memang benar bahwa pendidikan tidak hanya kemudian persoalan
dimana dan dengan apa kita membaca, atau apa bacaan yang tepat. Melainkan persoalan
lingkungan dan kultur. Tetapi perlu kami tambahkan juga bahwa system pendidikan
suatu Negara adalah turunan dari pada seperti apa corak ekonomi politiknya,
karena jika menggunakan ekonomi konsumtif, maka dengan pendidikan memudahkan
agar masyarakat dan generasi regenerasi
lahir dan tumbuh sebagai kelompok konsumtif pula. Dan sebenarnya persoalan
lingkungan dan kultur pun dipengaruhi oleh system ekonomi dan politiknya suatu Negara.
Bahkan tak terkecuali, dalam segala sektor dan bidang, itulah hegemoni.
Walaupun dengan jumlah buku dan seri bacaan yang masih minim
alias kurang, hal itu kemudian tidak mematahkan semangat mereka, “karena untuk kemanusiaan kenapa harus
tangung-tangung” tegas penutup dari Mas
Bul (ketua umum GPMD GMK Parepare).
(Tri)
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.