#Puisi : Namaku Anita

Namaku Anita - Frasanalar

Namaku Anita.
Puan muda berparas manja,
begitu kata mereka.
Puan muda berbalut mesrah
begitulah mereka kepadaku.
Puan muda bermandikan harta
begitu mereka menikmatiku.

Namaku Anita.
Di sudut-sudut kota berkisah,
bersamanya lelaki tua
yang mengingkari belaian isterinya.
yang mengingkari kasih sayang yang tak lagi dijaga oleh Tuhannya.

Namaku anita, si dada besar !
begitu panggilan orang kepadaku.
Terkadang tepi laut menjadi penyaksi
kadang pula trotoar jalan tempat kami menepi
atau tenda-tenda beralas kain
dan beratap terpal atau baliho-baliho Partai

Tidaakkk !!! setahun terakhir, aku terbaring di hotel
di ranjang empuk dengan sepasang bantal yang empuk pula.
Selimut berbulu tipis bermotif bunga menghangatkanku.
Aku lelap, aku lelap, aku terjaga.

Tidaakkk !!! tidak ! sebenarnya aku tidaklah terjaga.
Aku mencoba berlari dari munafiknya keramaian
aku mencari senyap yang lebih senyap tetapi menenteramkan
senyap yang tak lagi memaksaku memelas ditiduri
dengan imbalan hidup ber-uang dari hari ke hari.

Ini semua karena kau Jamal !!! (Menggertak)
sebab perlakuan bejatmu tujuh tahun silam,
setelah kau renggut kemewahanku sebagai seorang perempuan
lalu aku kau paksa menanggung hidupmu
dari sisa-sisa kemewahan yang aku punya.

Dasar ayah tiri yang tidak becus !!! (Menggertak)
Perutku membesar, terisi janin yang tak kutahu siapa ayahnya.
 
cantikku mulai berkurang katamu !
dadaku tak sebesar dahulu gertakmu !
tak lagi ada yang menggunakan diriku sebagai pemuas nafsuh
jua berarti tak ada lagi uang yang ku setor untukmu
bahkan rokok pun tak lagi bisa kau beli.

Dasar keparat !
belum tumbuh jua belas kasih dihatimu Jamal.
kau sekap aku, kau cekik leherku
kau pukuli perutku, kau hantamkan kepalaku ke dinding tembok.
 
tak sadar membunuh lagi untuk kesekian kalinya,
setelah bapak tua dipelataran mushollah
setelah Jupri situkang ojek yang kau tikam dijum’at malam
kemudian ibuku delapan tahun silam,
lalu kini Aku dan anakku.

Mayatku yang kau buang kelaut telah ditemukan
kau pun telah tertangkap dan kini dipenjarakan.
 
Tapi Jangan takut Jamal, kau tak akan kesepian
sebab sedari tadi aku berbicara dalam pikiranmu.

Oleh : Frasanalar
Jakarta, 8 Maret 2015 (Momentum International Womans Day)

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama