Taukah kau kekasih. Aku sebenarnya canggung
sekaligus bangga kali ini. Hari ini tepat 21 tahun yang lalu kamu dilahirkan ke
bumi. Orang-orang disekitarmu bersuka cita. Meniru kebiasaaan-kebiasaan yang telah
biasa mereka saksikan, akan ada yang datang memberimu kejutan. Kejutannya
biasanya adalah datang dengan kue tart berhiaskan lilin dengan angka sesuai
usiamu saat kamu sedang tertidur. Menyanyikan lagu-lagu tentang bertambahnya
usiamu. yah tentu saja kamu sudah hapal lagu ini, setiap tahun mereka
menyanyikannya untukmu, liriknya tak pernah berubah. Atau kadang juga kau harus
terlibat di dalam settingan permainan mereka, intinya mereka beracting sesuai
rencana, kau kesal, dan yeah kejutan! selamat.
Jujur saja aku tak mengerti, mengapa hal-hal
semacam itu harus dilakukan. Lupakanlah, skip. Aku tidak akan mempermasalahkan
hal itu, apakah kau suka atau tidak. Itu terserah kamu. Aku hanya menyampaikan
pendapatku, bagian ini tak usah kau tanggapi. Lanjut.
Kekasih apakah kamu tau bahwa salah satu tiang
yang menopang bangunan bernama peradaban adalah buku. Walaupun ia bukan
satu-satunya? Kekasih apakah kamu tau bahwa buku adalah teman duduk yang
menyenangkan? Bahwa buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya? Maka
dari itu kekasih aku meminta maaf sebab mungkin kamu berharap aku akan
membawakan lilin, menyanyikan lagu mainstream
atau sedikit bermain-main dihari ini. maaf aku tidak melakukannya. Maaf sebab aku lebih
memilih memberikanmu buku dengan sedikit bubuhan doa dan puisi disampul bagian
dalamnya. Menurutku ini adalah hal yang paling romantis yang bisa kulakukan.
Dengan ini aku berharap kamu bisa menjadi manusia yang lebih baik, sebab kau
tahukan semakin banyak membaca maka akan semakin bijak. Manusia yang telah
membaca banyak buku tidak akan mudah menyalahkan manusia lainnya.
BACA TULISAN LAINNYA DISINI
Sungguh kekasih aku tak ingin kamu menjadi
manusia yang senang menyalah-nyalahkan orang lain hanya karena mereka tidak
berdiri dibarisanmu, hanya karena mereka berpandangan tidak sesuai dengan
pandanganmu, atau hanya karena mereka membaca buku yang berbeda denganmu. Buku
adalah tiang peradaban, kau sudah tau. Tapi aku tak pernah mau kamu diracuni
oleh buku. Buku itu tergantung pembacanya. Kamu harus pahami dan sadari mana
caramu berpikir dan mana cara buku berpikir. Sebab sungguh aku ingin kamu
menjadi berilmu. Sebab berilmu adalah langkah menuju beradab. kau tau kan
betapa menyebalkannya orang-orang yang berpengetahuan tetapi tidak beradab, bikin naik darah saja.
Kau juga pasti tak suka, maka dari itu aku tak mau
kamu menjadi orang seperti itu. Semoga buku juga bisa jadi kekasihmu. Tenang,
aku tak akan cemburu.
Kiki Rezki Ananda (Mahasiswi
STAIN Parepare)
Edt. Ulmi
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.