Kesadaran Palsu


Dalam dunia barat, terdapat satu aliran bernama empirisme yang menganggap bahwa pada dasarnya manusia tidak memiliki daya pengetahuan yang independen bernama akal. Mereka hanya menerima perkara-perkara yang dibuktikan dengan persepsi indrawi.

Atas dasar itu, kajian-kajian metafisis seperti ke-Tuhan-an, wahyu, kenabian, kehidupan pasca kematian dan lain sebagainya adalah hal yang irasional, atau dengan kata lain tidak dapat diterima. Hal itu lantaran perkara-perkara tersebut tidak dapat dibuktikan secara inderawi.

Selain itu, dalam alirannya yang lebih ekstrem bernama positivisme, proposisi-proposisi nilai dan moralitas dianggap sebagai sesuatu yang tidak memiliki realitas. Tidak ada hikayah realitas yang terkandung didalamnya.

Seperti misalnya; kezaliman, dusta, khianat dan lain sebagainya adalah hal yang buruk. Atau keadilan, kejujuran, amanah dan lain sebagainya adalah hal yang baik. Dalam hemat mereka, saat mengutarakan proposisi tersebut, saat itu sebenarnya kita sama sekali tidak menjelaskan sebuah realitas. Sebab, jika hal tersebut menjelaskan sebuah realitas, maka itu artinya hal tersebut dapat dibuktikan (benar-salahnya) dengan eksperimentasi.

Semua proposisi nilai dan moralitas tidak lain adalah cerminan perasaan dan keinginan-keinginan batin manusia. Diluar diri manusia, tidak ada yang disebut kebaikan dan keburukan, terpuji dan tercela. Hakikatnya, hal tersebut adalah murni subjektifitas manusia. Kita mengatakan itu baik bila kita menginginkannya, dan kita berkata itu buruk pada yang tidak kita inginkan atau sukai.

Walhasil, proposisi-proposisi nilai dan moraliras tak ubahnya seperti adat istiadat yang sepenuhnya bergantung pada selera dan kesepakatan masyarakat adat.

 

Oleh : El Bara

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama