Biografi Leon Trotsky |
Pada tahun 1905, Trotsky menyelinap kembali ke Rusia dan
aktif di bawahtanah. Lalu Revolusi 1905 meledak dan Soviet yang pertama
terbentuk di St. Petersburg dimana Trotsky terpilih menjadi presidennya.
Revolusi ini menemui kegagalan. Soviet St. Petersburg dibubarkan dan Trotsky
beserta pemimpin-pemimpin Soviet lainnya ditangkap dan diasingkan lagi ke
Siberia. Dari pengalaman Revolusi 1905, yang disebut Trotsky sebagai “latihan
untuk Revolusi 1917”, Trotsky menganalisa prospek revolusi untuk Rusia di dalam
bukunya Hasil dan Prospek pada tahun 1906 yang merupakan formulasi teori
revolusi permanennya yang pertama.
Dengan pecahnya Perang Dunia Pertama pada tahun 1914,
Trotsky bersama-sama dengan Lenin dan kaum revolusioner lainnya menentang
perang imperialis ini, sedangkan hampir semua partai-partai Sosial Demokrasi
yang tergabung di Internasional Kedua mendukung perang ini. Perang Dunia
Pertama ini menggoncang situasi politik di Rusia dan akhirnya mendorong
Revolusi Februari 1917 yang menumbangkan Tsar, dan lalu disusul oleh Revolusi
Oktober 1917 yang membawa kelas pekerja ke tampuk kekuasaan. Trotsky duduk
sebagai Presiden Soviet Petrograd dan juga pemimpin dari Komite Militer
Revolusioner yang merencanakan persiapan dan pelaksanaan Revolusi Oktober.
Trotsky menulis di buku otobiografinya My Life,, “Sorenya [satu hari
sebelum Revolusi Oktober], sembari kita menunggu pembukaan kongres Soviet,
Lenin dan saya beristirahat di sebuah ruangan di sebelah ruang pertemuan,
sebuah ruangan yang kosong melompong kecuali dengan kursi-kursi. Seseorang
telah menggelar sebuah selimut di lantai untuk kami, dan saya rasa saudara
perempuan Lenin yang membawakan kami bantal. Kami berbaring bersebelahan; tubuh
dan jiwa beristirahat. Ini adalah istirahat yang kami butuhkan. Kami tidak bisa
tidur, jadi kami berbicara dengan suara perlahan …[Lenin berkata] ‘Sungguh
sebuah pemandangan yang menakjubkan: seorang buruh dengan sepucuk senapan,
bersebelahan dengan seorang prajurit, berdiri bersama di jalanan!” dia
mengulanginya dengan perasaan yang mendalam. Akhirnya para prajurit dan para
buruh telah bersatu!” Setelah kemenangan Revolusi Oktober, Trotsky menjabat
sebagai Komisar Rakyat untuk Masalah Luar Negeri sampai tahun 1918. Lalu dia
duduk sebagai pemimpin Tentara Merah, dan membangun Tentara Merah yang pertama
untuk melawan serangan dari 18 negara imperialis dan Tentara Putih yang ingin
menghancurkan negara Soviet yang masih muda ini. Dengan kereta apinya yang
bergerak dengan cepat dari satu front ke front lain, Trotsky memberikan
kepemimpinan militer dan politik untuk Tentara Merah di dalam perang sipil
(1918-1922). Akhirnya mereka berhasil mengalahkan pasukan imperialis dan
Tentara Putih.
Luluh lantaknya negara Uni Soviet secara ekonomi dan moral
akibat perang sipil, dan terisolasinya Uni Soviet akibat revolusi-revolusi
Eropa Barat yang gagal, kedua faktor utama ini menyebabkan kemunduran di dalam
revolusi dan kebangkitan kaum birokrasi dan reformis. Ini terefleksikan di
dalam perjuangan internal di dalam partainya revolusi Rusia, yakni Partai
Komunis Uni Soviet. Setelah kematian Lenin pada tahun 1924, kaum birokrat yang
direpresentasikan oleh Stalin mulai melakukan konter-revolusi di dalam PKUS,
dengan menekan demokrasi di dalam Partai dan menggagaskan teori “sosialisme di
satu negara” dan teori “dua-tahap”. Trotsky beserta pendukungnya membentuk
kelompok Oposisi Kiri untuk melawan kelompok Stalinis, terutama untuk melawan
kebijakan Komintern yang keliru dalam permasalahan Revolusi Cina 1927. Akan
tetapi mereka gagal dan anggota-anggota Oposisi Kiri dipecat dari partai dan
diasingkan. Trotsky dipecat dari PKUS pada tahun 1927, diasingkan ke Alma Ata pada
tahun 1928, lalu dikeluarkan dari negara Uni Soviet pada tahun 1929. Setelah
pengusiran Trotsky dari Uni Soviet, hampir semua pendukung Trotsky menjadi
bimbang dan akhirnya banyak dari mereka menyerah kepada Stalin walaupun pada
akhirnya mereka semua dieksekusi juga.
Dari tempat pengasingannya di Turki (1929-1934) dan Meksiko
(1934-1940), Trotsky meluncurkan perjuangan ideologinya melawan Stalin,
menganalisa degenerasi Uni Soviet (di dalam karya historisnya Revolution
Betrayed), menganalisa relasi kelas dari fasisme (Apa itu Fasisme dan
Bagaimana Melawannya), dan mempertahankan tradisi Revolusi Oktober. Dari
tempat pengasingannya, Trotsky mengorganisir kelompok Oposisi Internasional
yang menyatukan semua pendukung-pendukungnya di seluruh panca benua.
Pada tahun 1938, dia dan pendukung-pendukungnya membentuk
Internasional Keempat, dan dokumen historis Program Transisional
dilahirkan yang menjadi dasar dari organisasi ini. Awalnya, Trotsky menentang
pembentukan partai komunis tandingan atau organisasi komunis internasional
tandingan, karena dia percaya bahwa mereka masih bisa dihidupkan kembali.
Tetapi setelah menyaksikan bagaimana partai-partai komunis tidak mampu berbuat
apa-apa di hadapan fasisme dan membiarkan bangkitnya Nazi Jerman (dimana
setelah kemenangan Hitler di Jerman pada tahun 1933, Stalin dan Partai Komunis
Jerman tidak merasa kawatir dan dengan bangga mengatakan: “Setelah Hitler,
giliran kita!”), Trotsky menyatakan “Sebuah organisasi yang tidaklah bangkit
karena guntur fasisme dan tunduk dengan patuh kepada aksi-aksi birokrasi yang
menjijikkan, maka dari itu organisasi ini menunjukkan bahwa ia telah mati dan
tidak ada yang bisa dihidupkan kembali darinya.”
Pada tahun 1936, Pengadilan Moskow diluncurkan untuk
mengadili ‘kejahatan Trotskisme’. Ribuan orang diadili, dinyatakan bersalah
atas dosa ‘Trotskisme’ dan dieksekusi. Trotsky sendiri diadili in absentia
dan dinyatakan bersalah. Akan tetapi, Trotsky tidak luput dari eksekusi ini,
karena pada tahun 1940 dia dibunuh oleh agennya Stalin di Meksiko pada tahun
1940.
Pada tanggal 20 Agustus 1940, akhirnya agennya Stalin
berhasil membunuh Trotsky setelah percobaan sebelumnya yang gagal. Ramon
Mercader, nama pembunuh Trotsky tersebut, menyusup ke lingkaran Trotsky dengan
menyamar sebagai pengagum dan pendukung Trotsky. Siang hari, dia masuk ke
kantor Trotsky untuk menanyakan pendapat Trotsky mengenai tulisannya. Lalu dari
belakang, dia mengayunkan kapak es ke kepala Trotsky. Pukulan ini belum
mematikan Trotsky dan dia bergulat melawan pembunuhnya untuk mencegahnya dari
menghantarkan pukulan-pukulan selanjutnya. Mendengar teriakan Trotsky,
penjaganya masuk ke kantornya dan menangkap Mercader. Trotsky dibawa ke rumah
sakit, tetapi meninggal sehari sesudahnya pada tanggal 21 Agustus 1940.
Akhir hidup Trotsky baiknya ditutup dengan kata-katanya
sendiri di dalam surat warisannya (Trotsky’s Testament, 27 Februari
1949):
“…Selain kebahagiaan menjadi seorang pejuang untuk sosialisme, nasib telah memberikan saya sebuah kebahagiaan menjadi suaminya [Natalia Ivanovna Sedova]. Selama hampir 40 tahun kita bersama, dia tetap menjadi sumber cinta, kasih sayang, dan kebaikan yang tidak ada habisnya. Dia telah melalui kesengsaraan-kesengsaraan yang sulit, terutama di periode terakhir kehidupan kita. Tetapi saya menemukan sedikit kelegaan karena dia juga menikmati hari-hari yang bahagia.”
“Selama 43 tahun dari kehidupan saya yang sadar, saya masih tetap seorang revolusioner. Selama 42 tahun dari itu, saya telah berjuang di bawah panji Marxisme. Bila saya harus mengulangi semuanya lagi, tentu saja saya akan mencoba menghindari kesalahan ini atau itu, tetapi alur utama dari kehidupan saya tidak akan berubah. Saya akan meninggal sebagai seorang proletar revolusioner, seorang Marxis, dan seorang dialektika-materialis, dan seorang ateis. Kepercayaan saya terhadap masa depan komunis dari umat manusia tidaklah berkurang, sebaliknya ia bertambah kuat hari ini dibandingkan saat hari-hari muda saya.”“Natasha baru saja membuka jendela yang menghadap taman rumah dan membukanya dengan lebar sehingga udara segar bisa masuk ke kamarku dengan bebas. Saya dapat melihat hijaunya rumput-rumput dan langit yang biru, dan sinar matahari dimana-mana. Hidup itu indah. Biarlah generasi masa depan membersihkannya dari semua yang jahat, opresi, dan kekejaman, dan menikmatinya sepenuhnya.”
Sumber : www.marxists.org
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.