#Puisi : Doa Hanya Menjadi Ritus Ala Kadarnya


Betapa hidup tinggal peduli
Pada siapa yang menjegal
Tanpa melihat yang tersunjam
Sementara yang kuasa
Tak sepenuhnya berkuasa

Yang tertinggal di masa kanak-kanakku
Barangkali darah-darah nyinyir
Diantara sengketa ketika hari hampir habis
Lalu doa hanya menjadi ritus ala kadarnya
Perempuan-perempuan kecil meringkik
Menerka-nerka kemana angin
akan membawa dedaunan pergi

Yang tertinggal di masa remajaku
Aku melarikan diri ke pasar-pasar dunia
Menyusut bobot menjadi mur
Yang menjadi kail bagi kaul masa mudaku
Namun, dentuman peluru, meriam menghadiahiku
Dengan segelumit sunyi yang berdesir
Dalam kemah-kemah berpasir
Dalam trauma yang bertahun-tahun tidak berbanir

Doa hanya menjadi ritus ala kadarnya
Saat perdamaian tak lagi
menggambarkan keadaan jiwa
Sedu sedan terpapar
Pada abjad-abjad kegelapan
Sebelum bumi membakarnya
Sebagai kesia-siaan

Negeri suci, berbau kasturi
Luka dan bisa akan segera berlepasan
Sebelum jadi serpih-serpih debu
Pada alur usia yang menguak tiga takdir
Tetap tinggal dan berharap tak ada yang bakal tanggal

Yogyakarta, 2017.
AnnaZakiah Derajat
(Kontributor Ngemper! Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ) 

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama