Semua Rasa Amirah


Ini kisah yang katanya tak boleh dikisahkan. Al-hasil, tanganku malah melesat jauh untuk menuliskan cerita ini, yang menurutku dongeng pengantar tidur. Namanya Al-Amirah. Sosok Gadis dengan paras menawan berhidung mancung. Gadis yang sangat dinantikan namun tak bisa diraih oleh lakilaki berparas hitam manis. Namanya, Dilham.
Jadi, cerita ini bermula Dari Cinta Dilham yang bertepuk sebelah tangan. Tapi, pembelaannya seperti ini;

“Siapa bilang cintaku bertepuk sebelah tangan? Selama aku masih ada dibumi yang sama dengannya, kesempatan tak akan pernah hilang dari genggamanku. Ya, anggap saja aku masih berada didepan pintu rumahnya, dan dia lagi shalat dan belum membukakan pintu.”
Itulah dia, dengan seluruh harapan, mengira alam menyetujui isi hatinya. Tapi siapa yang tahu? Dilubuk hati terdalam, Dilham merasa was-was, takut hatinya akan mengarah ke penjuru yang salah. Atau melengser jauh dari angan-angannya.

Suatu ketika, Gadis yang teramat sudah memenuhi dinding hatinya itu melewatinya. Dia mana berani berkutik, ini kesempatan emas baginya untuk melihat malaikat tak bersayap, tapi berkerudung. Itulah dia Amirah.

Bagaimana tanggapannya? Siapa? Ya Amirah.

Dia berlalu, melihat sedikitpun tidak. Sama sekali tak peduli. Sedangkan Dilham? Kini tengah berusaha mengatur deru napasnya, paru-parunya seakan kehabisan udara,  semua oksigen ada pada Amirah. Amirah, kau jangan pergi, aku butuh bernapas. Lebay!
Dilham, tidak kah kau terlalu terobsesi dengannya? Kau cinta kah? Atau hanya hawa nafsu yang menguasaimu?

“Cinta dan hawa nafsu tak pernah lepas dari tubuh manusia. Tapi jangan kau ragukan cintaku pada Amirah. Meski bumi gempa, aku tak akan merasakan guncangannya, yang penting Amirah selamat, guncangan itu menjadi rasa Amirah. Meski Hujan badai terus membanjiri kota, asal Rumah beserta dengan Amirah selamat, aku tak apa tinggal di kolong jembatan, karena senyum Amirah yang terpenting, mau gempa, banjir, kebakaran, semua itu rasa Amirah. Yang penting dia selamat, tersenyum, bahagia.”

Semua Rasa AmirahAmirah ku sayang.Aku adalah sosok yang terlihat namun tak nyata bagimuYang mencitai penciptamu karena menciptakanmuSehingga aku berterima kasih kepada-Nya.
Karena membiarkan Ibumu, (dan semoga nantinya bisa ku panggil Ibu juga)Terlah melahirkan anak yang bisa aku cintai. Kau tahu amirah?Kopiku, rasa AmirahOksigen yang ku hirup rasa AmirahAir putih yang ku minum-pun Rasa AmirahSemua ini tentangmu.Tentang mu, Al-Amirah. DIlham. Makhluk bumi yang mengaharapkan bidadari Amirah


Noviyanti N 

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama