Serial Romansaktivis : Antara Lani dan Anton si Oportunis

Gambar asli bersumber Republika.co.id (karya Daan Yahya)

Tepat pukul 22:00, Rey mendapat telfon dari pihak kepolisian untuk segera menjemput kawan-kawannya yang sedari tadi di tahan.

Sementara itu, Anwar dan Udding sedang duduk di taman-taman kecil halaman depan gedung kantor DPRD, merokok dengan tenang sembari menunggu kawannya datang menjemput. Di lain tempat, Anton, Lani dan beberapa elit gerakan lainnya berjalan keluar dari kantor DPRD yang tak sengaja Anwar dan Udding melihatnya.

Anwar dan Udding masih tidak habis pikir melihat Anton dan kawan lainnya berjalan keluar dari kantor DPRD dengan tawa dan senyum sumringah, selain itu beberapa pihak kepolisian turut membersamai mereka.

Baca Juga Serial Romansaktivis : Anwar dan Demonstrasi yang Melempem

Anton dan beberapa elit gerakan lainnya termasuk Lani kemudian naik ke mobil yang kemudian berlalu meninggalkan kantor DPRD begitu juga Anwar dan Uddig yang masih terperangah di taman kecil tak berlampu itu.

Anwar tidak habis pikir ternyata sedari tadi Anton dan yang lainnya juga ada di dalam kantor DPRD tetapi di ruangan yang berbeda, selanjutnya yang membuat Anwar semakin bertanya-tanya, mengapa Lani juga ada bersama mereka.

Udding yang peka dan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Anwar mulai berasumsi. “Kita dijual habis-habisan sama Anton War”, Udding menyergap. “Anton dan yang lainnya pasti sudah membuat konsolidasi bawah meja sama pihak kepolisian”, lanjutnya. “Terus Lani juga ?”, tanya Anawar penasaran. “Entahlah... bisa jadi ia hanya diamankan karena permintaan Anton, mereka kan pernah dekat”, jawab Udding.

Anwar kemudian memalingkan wajahnya, mencoba memikirkan apa yang selanjutnya harus dilakukan dan sikap seperti apa yang harus ditunjukkan kepada Anton dan yang lainnya, yang bagi Anwar telah mencedarai gerakan.

Baca Juga Serial Lainnya Di Sini

Belum sempat mengobrol kembali, dua orang dengan sepeda motor sudah datang menjemputnya. Anwar dan Udding pun lekas pergi.

Mengingat masih ada beberapa massa aksi yang beristirahat di kampus, Anwar dan Udding memilih untuk menemui massa aksi. Anwar dan Udding disambut oleh Rey dan massa aksi lainnya yang dengan sigap Rey bertanya, “Lani di mana bung?”, tanya Rey. “dia sudah pulang duluan, mungkin langsung ke sekret”, jawab Anwar datar dan langsung bergabung dengan kawannya yang lain yang sedang ngopi.

Rey yang belum tenang berusaha memastikan keberadaan Lani, terlebih dia adalah ketuanya di organisasi. Namun setelah beberapa kali mencoba menghubungi Lani dengan panggilan telefon, Lani yang enggan mengangkatnya memilih mengirim pesan singkat ke Rey, ”saya sudah di sekret, istirahat!”, pesan singkat Lani.

Baca Serial Romansaktivis lainnya Di Sini

Tidak lama setelah itu, beberapa massa aksi dan elit gerakan yang tersisa mulai bergegas pulang ke masing-masing rumah, kosan dan sekretariat. Begitu juga Rey dan beberapa kawannya, “saya pamit yah kawan-kawan, tetap berkabar”, tegur Rey. “iya hati...”, balas massa aksi yang masih tersisa.

Hampir semua massa aksi di kampus sudah pulang ke masing-masing tempat untuk beristirahat, kini tinggal Anwar dan Udding dan dua orang juniornya di Teknik masih duduk melingkar dengan kopi yang sudah bersisa ampas. Anwar kemudian bangkit dari tempat duduknya dan mengajak yang lain untuk bergegas pulang ke sekret. Dengan wajah yang masih musam dan penuh tanya, Anwar berjalan ke arah parkiran kampus.

Sepanjang perjalanan pulang, Anwar yang diboncengi Udding tak pernah bersuara. Udding kemudian menyeru, “Sesampainya di sekret kita Istirahat saja, besok baru kita diskusikan soal aksi siang tadi begitu juga Anton si oportuis itu”. “Termasuk lani, apakah dia terlibat dalam kongkalikong ini”, timpa Anwar.


A.I. Said
Kontributor Tetap Sitama

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan tidak mengandung unsur SARA, menyinggung kelompok gender tertentu apalagi klub sepak bola, please jangan lakukan itu.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama